Lapan Pamerkan Satelit A3
✈ Meluncur Mei✈ Satelit Lapan A3
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) resmi mengenalkan satelit Lapan A3. Rencananya satelit A3 ini akan diluncurkan ke luar angkasa pada akhir Mei 2016 dari Shiharikota, India.
Satelit A3 merupakan bentuk kerja sama Lapan dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Penerus satelit Lapan A2 ini difungsikan untuk pengindraan jauh guna mengukur kualitas dan kuantitas tutupan lahan dan memantau sumber daya pangan.
Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin memaparkan, fungsi pengindraan jauh oleh satelit Lapan A3 ini adalah untuk deteksi kapal laut melalui Automatic Identification System (AIS). Sedangkan untuk sistem sains, satelit itu mengukur matriks bumi.
"Upaya lompatan kita adalah memakai teknologi keantariksaan. Teknologi satelit dipakai dalam kehidupan sehari-hari, selain yang pertama adalah satelit teknologi informasi," ujar Thomas dalam pemaparannya di Rancabungur, Bogor, Senin, 25 April 2016.
Thomas menambahkan, peluncuan satelit Lapan A3 ini merupakan kemajuan besar, dalam satelit eksperimental mikro. Untuk profilnya, satelit A3 memiliki berat 115 kilogram. Pendahulunya, satelit A2 memiliki bobot tak lebih dari 100 kilogram, hanya 76 kilogram sedangkan satelit A1 berbobot 57 kilogram.
Peneliti Madya Teknologi Dirgantara, Pusat Teknologi Satelit, Robertus Heru Triharjanto mengatakan, untuk pembuatan dan pengoperasian satelit A3 dilakukan oleh Lapan. Kemudian, pengolahan hasil 'jepreten' dari luar angkasa dilakukan oleh tim dari IPB.
"Aplikasinya nanti IPB. Mereka nanti menebak, ini jenis tanaman apa, lalu mereka nanti juga mengukur kualitas dan kuantitas tutupan lahan," kata Robertus kepada VIVA.co.id.
Robertus menuturkan, pembuatan satelit Lapan A3 tersebut menghabiskan dana sekitar US$ 3,5 juta setara Rp 46,2 miliar. "Semua anggaran dari pemerintah," katanya.
Sebelumnya, Lapan telah berhasil menciptakan dua satelit, yakni satelit Lapan A1 atau Tubsat dan satelit Lapan A2 atau Orari. Satelit A1 diluncurkan pada Januari 2007, disusul satelit Lapan A2 pada September 2015. (ms)
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) resmi mengenalkan satelit Lapan A3. Rencananya satelit A3 ini akan diluncurkan ke luar angkasa pada akhir Mei 2016 dari Shiharikota, India.
Satelit A3 merupakan bentuk kerja sama Lapan dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Penerus satelit Lapan A2 ini difungsikan untuk pengindraan jauh guna mengukur kualitas dan kuantitas tutupan lahan dan memantau sumber daya pangan.
Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin memaparkan, fungsi pengindraan jauh oleh satelit Lapan A3 ini adalah untuk deteksi kapal laut melalui Automatic Identification System (AIS). Sedangkan untuk sistem sains, satelit itu mengukur matriks bumi.
"Upaya lompatan kita adalah memakai teknologi keantariksaan. Teknologi satelit dipakai dalam kehidupan sehari-hari, selain yang pertama adalah satelit teknologi informasi," ujar Thomas dalam pemaparannya di Rancabungur, Bogor, Senin, 25 April 2016.
Thomas menambahkan, peluncuan satelit Lapan A3 ini merupakan kemajuan besar, dalam satelit eksperimental mikro. Untuk profilnya, satelit A3 memiliki berat 115 kilogram. Pendahulunya, satelit A2 memiliki bobot tak lebih dari 100 kilogram, hanya 76 kilogram sedangkan satelit A1 berbobot 57 kilogram.
Peneliti Madya Teknologi Dirgantara, Pusat Teknologi Satelit, Robertus Heru Triharjanto mengatakan, untuk pembuatan dan pengoperasian satelit A3 dilakukan oleh Lapan. Kemudian, pengolahan hasil 'jepreten' dari luar angkasa dilakukan oleh tim dari IPB.
"Aplikasinya nanti IPB. Mereka nanti menebak, ini jenis tanaman apa, lalu mereka nanti juga mengukur kualitas dan kuantitas tutupan lahan," kata Robertus kepada VIVA.co.id.
Robertus menuturkan, pembuatan satelit Lapan A3 tersebut menghabiskan dana sekitar US$ 3,5 juta setara Rp 46,2 miliar. "Semua anggaran dari pemerintah," katanya.
Sebelumnya, Lapan telah berhasil menciptakan dua satelit, yakni satelit Lapan A1 atau Tubsat dan satelit Lapan A2 atau Orari. Satelit A1 diluncurkan pada Januari 2007, disusul satelit Lapan A2 pada September 2015. (ms)
Komentar
Posting Komentar