Bank alergi pada sektor perkebunan
Sektor perbankan sepertinya masih alergi untuk perkebunan. Hal ini terlihat dari realiasi program revatilisasi perkebunan yang tidak mencapai target. Selain itu,penyaluran kredit pada tiga sektor komoditi juga tidak merata. Hanya komoditi kelapa sawit yang 100% realisasinya terlaksana.
Direktorat Jendral (Dirjen) Perkebunan Kementerian Pertanian (Kemtan) mencatat dari rencana pembiayaan 17 bank pelaksana dengan target pembiayaan sebesar Rp 5,55 triliun. Realisasinya sepanjang tahun 2014 sebesar Rp 4,9 triliun yang dilakukan oleh 9 Bank.
Tiga komoditas yang mendapat persetujuan pembiayaan dalam program revitalisasi perkebunan adalah kelapa sawit, karet dan kakao. Kelapa sawit masih menjadi primadona untuk pengucuran kredit perbankan. Hal ini terlihat dari realisasi luasan revitalisasi yang melewati target.
Rinciannya, target revitalisasi perkebunan untuk kelapa sawit seluas 223.996 hektar (ha). Realisasinya melebihi target yakni seluas 232.102 ha.
Dua komoditas lain realisasinya begitu rendah karena dibawah 15% dari target. Kakao misalnya dari target 13.173 ha hanya tercapai 1.869 ha. Artinya, realisasi hanya sekitar 14,1% dari target. Paling parah karet yakni dari target 119.008 ha hanya tercapai 11.124 ha atau sekitar 9,3%.
Gamal Nasir, Dirjen Perkebunan Kementan mengatakan, tingginya realisasi kredit kelapa sawit didorong tiga faktor. Pertama, kepemilikan kelapa sawit saat ini sebanyak 51% yakni perusahaan. Sisanya 49% berasal dari petani rakyat yang rata-rata dianggap bankable.
“Petani kelapa sawit mendapatkan kredit karena terafilisasi dengan perusahaan. Perusahaan menjadi penjamin dari penyaluran kredit,” kata Gamal akhir pekan lalu.
Dalam catatan Dirjen Perkebunan Kementan dari realisasi penyaluran kredit Rp 4,9 triliun sebanyak Rp 4,5 triliun mengalir ke kelapa sawit kepada 113.076 petani. Sisanya, karet sebesar Rp 355,9 miliar untuk 5.324 petani. Terakhir, kakao sebear Rp 33,8 miliar untuk 1.010 petani.
Realisasi penyaluran kredit dilakukan 9 Bank Nasional dengan rincian 4 Bank Nasional yakni: BRI, Bank Mandiri, Bank BRI Agro dan Bank BNI. Lalu 3 Bank Pembangunan Daerah (BPD) yakni: BPD Sumbar, BPD Sumsel dan BPD Sumut. Terakhir, Bank Swasta yakni: Bank BII dan Bank CIMB Niaga.
Direktorat Jendral (Dirjen) Perkebunan Kementerian Pertanian (Kemtan) mencatat dari rencana pembiayaan 17 bank pelaksana dengan target pembiayaan sebesar Rp 5,55 triliun. Realisasinya sepanjang tahun 2014 sebesar Rp 4,9 triliun yang dilakukan oleh 9 Bank.
Tiga komoditas yang mendapat persetujuan pembiayaan dalam program revitalisasi perkebunan adalah kelapa sawit, karet dan kakao. Kelapa sawit masih menjadi primadona untuk pengucuran kredit perbankan. Hal ini terlihat dari realisasi luasan revitalisasi yang melewati target.
Rinciannya, target revitalisasi perkebunan untuk kelapa sawit seluas 223.996 hektar (ha). Realisasinya melebihi target yakni seluas 232.102 ha.
Dua komoditas lain realisasinya begitu rendah karena dibawah 15% dari target. Kakao misalnya dari target 13.173 ha hanya tercapai 1.869 ha. Artinya, realisasi hanya sekitar 14,1% dari target. Paling parah karet yakni dari target 119.008 ha hanya tercapai 11.124 ha atau sekitar 9,3%.
Gamal Nasir, Dirjen Perkebunan Kementan mengatakan, tingginya realisasi kredit kelapa sawit didorong tiga faktor. Pertama, kepemilikan kelapa sawit saat ini sebanyak 51% yakni perusahaan. Sisanya 49% berasal dari petani rakyat yang rata-rata dianggap bankable.
“Petani kelapa sawit mendapatkan kredit karena terafilisasi dengan perusahaan. Perusahaan menjadi penjamin dari penyaluran kredit,” kata Gamal akhir pekan lalu.
Dalam catatan Dirjen Perkebunan Kementan dari realisasi penyaluran kredit Rp 4,9 triliun sebanyak Rp 4,5 triliun mengalir ke kelapa sawit kepada 113.076 petani. Sisanya, karet sebesar Rp 355,9 miliar untuk 5.324 petani. Terakhir, kakao sebear Rp 33,8 miliar untuk 1.010 petani.
Realisasi penyaluran kredit dilakukan 9 Bank Nasional dengan rincian 4 Bank Nasional yakni: BRI, Bank Mandiri, Bank BRI Agro dan Bank BNI. Lalu 3 Bank Pembangunan Daerah (BPD) yakni: BPD Sumbar, BPD Sumsel dan BPD Sumut. Terakhir, Bank Swasta yakni: Bank BII dan Bank CIMB Niaga.
Editor: Johana Ani K.
Komentar
Posting Komentar